Kamis, 15 Desember 2011

RENUNGAN ADVEN II

Bertobatlah kerajaan Allah sudah dekat!
Demikianlah seruan Yohanes Pembabtis di padang gurun. Yohanes Pembabtis tokoh yang sangat penting dalam Minggu Adven II. Ia pewarta sejati yang mempersiapkan kedatangan Mesias yang mampu mengampuni. Sabda Allah dihayatinya dengan hidup di padang gurun. Penampilannya selama menjalankan pewartaan tentang kedatangan Tuhan Yesus sangat layak menjadi acuan bagi umat yang mendambakan keselamatan sejati. Ia mencontohkan perilaku hidup yang kongkret dalam masyarakat. Ia telah benar-benar memberikan contoh tentang hidup hanya berpaling kepada Allah. Hidup hanya berpaling kepada Allah  berarti hidup yang berpusat kepada Allah dan kepada orang lain. Keselamatan sejati hanya akan dicapai oleh orang yang seluruh hidupnya hanya untuk Allah.

Bagaimanakah kondisi masyarakat dewasa ini ?

Banyak orang saat ini dalam menjalani hiduphanya berpusat kepada diri sendiri.  Segalanya untuk dirinya sendiri. Hampir setiap hari kita disuguhi berita tentang pertengkaran, bentrokan, perkelaian, tawuran dll. Semua bentuk kegiatan tersebut terjadi karena orang merasa dirinya yang paling benar dan orang lain adalah tidak benar. Bahkan tidak sedikit orang sudah tidak lagi mempunyai nurani. Kehidupan di masyarakat hanya menanpilkan keserakahan, korupsi, manipulasi, dan bentuk-bentuk perbuatan lain yang menyengsarakan pihak lain. Perceraian keluarga, percekcokan mewarnai kehidupan di masyarakat kita.

Memaknai Pewartaan Yohanes Pembabtis

Mendengarkan sabda  Allah dewasa ini tidak harus di padang gurun. Padang gurun dewasa ini dapat saja tempat di mana kita tinggal dengan segala hiruk-pikuknya. Di tempat yang demikianlah kita harus mampu mendengarkan sabda Allah dan mampu menangkap maksudnya. Bertobat berarti kita mampu menyelarakan apa yang kita ucapkan dengan perilaku kita sehari-hari.Dengan menyelaraskan tutur kata dengan perbuatan kita telah mewartakan kabar genbira dari Allah.Yohanes Pembabtis memberikan teladan kepada mayarakat sezamannya. Kita pun harus berusaha mencontoh model pewartaannya pada zaman ini. Marilah di tengah kehidupan sehari-hari itu kita tetap mendengarkan Allah yang bersabda kepada kita, menunjukkan arah perjalanan hidup kita, dan membimbing kita mendekati hati Yesus, yang kedatangan-Nya sangat kita rindukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar