Kesan umum selama berziarah adalah sangat menakjubkan. Begitu besar Allah menciptakan Alam Semesta ini. Para peziarah Gua Maria biasanya mengambil waktu bulan Mei dan Oktober. Komunitas pendoa Santo Thomas Klaseman berbeda. Dengan sengaja kami berziarah pada bulan Maret dengan maksud agar perjalanan ziarah benar-benar terasa keheningannya selama di tempat ziarah. Selain itu perjalanan di tempat ziarah selain bulan Mei dan Oktober benar-benar lancar.Puji Tuhan meskipun bulan Maret masih musim hujan, kami dilindungi dan diberi cuaca yang sangat terang, cerah, dan tidak terlampau panas, sehingga perjalanan ke sembilan tempat ziarah sangat sukses.
Kami bersebelas berangkat dari Malang pukul 20.00 WIB. Sebelum perjalanan Bapak M. Efendi membuka dangan doa perjalanan dan mohon kelancaran mulai berangkat sampai kembali di Malang. Tema ziarah kali ini NOVENA TIGA SALAM MARIA. Doa ini kami doakan sembilan kali di tempat ziarah dengan intensi pribadi peserta masing-masing, namun didoakan secara bersama-sama.
Rombongn tiba di Gua Maria Mojosongo 1) Solo tepat pukul tiga dini hari. Kami bersih-bersih sebentar kemudian mulai doa novena pertama yang dipimpin oleh Ibu Hadi, kemudia dilanjutkan doa pribadi masing-masing sampai pukul 03.30. Setelah semua selesai kami melanjutkan perjalanan berikutnya menuju Sengon Kerep tepatnya ke Taman Maria Wahyu Ibu-Ku atau Gua Maria Giri Wening.

Tanpa istirahat kami langsung melakukan Doa Jalan Salib. Rute jalan salib belun selesai dibangun karena sudah sebulan ada masalah sedikit pembangunannya. Mohon doa para peziarah agar segera lancar kembali pembangunannya. Perhentian satu sampai selesai masih merupakan batu-batuan bertumpuk dan gambar yang kadang terpasang dan ada yang hilang. Kami selesaikan Jalan Salib dengan semangat tinggi dan berakhir di depan Gua Maria. Kami melanjutkan doa novena kedua tepat di depan Patung Bunda Maria yang menggendong Kanak-kanak Yesus. Di tempat ini kami akhiri membuat dokumentasi, mandi, dan makan pagi yang disediakan oleh keluarga Bapak Cahyo. Selesai beramah tamah kami melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Sriningsih.3)
Perjalanan ke Sendang Sriningsih kami tempuh melalui jalan pintas menaiki bukit terjal di sebelah barat Giri Wening. Begitu keluar dari Giri Wening langsung menanjak ke kanan terus kurang lebih 1 km. Jalan naik dan perlu stamina dan kelincahan khusus bagi pengemudi. Pemandangan di kanan kiri bukit sangat indah dan menakjubkan. Rumah penduduk masih jarang. Tampak sepanjang perjalanan hutan dan jurang serta pegunungan di kejauhan bahkan kami dapat melihat puncak gunung api purba dari kejauhan di sebelah barat.Sekitar 45 menit kami tiba di perhentian Jalan Salib I di Gua Maria Sriningsih. Rombongan kami terus menuju ke perhentian VI dan mobil parkir di lahan yang cukup luas. Dari perhentian ke-6 kami berjalan kaki sendiri-sendiri semampunya mengingat jalan menjuju gua menanjak dan rombongan kami sudah berusia lanjut tetapi semangat masih hebat. Tak lama kemudian kami tiba di Sendang Sriningsih. Lingkungannya rimbun dan rindang, hawanya sejuk, dan bersih. Kami melakukan persiapan kemudian berdoa novena ke-3 dan dilanjutkan doa pribadi. Seusai berdoa kami istirahat sejenak sambil membuat dokumentasi. Rasa lelah hilang begitu berteduh di bawah pohon ringin yang rindang di depan gua.Badan terasa segar kemudian kami kembali ke mobil melanjutkan perjalanan ke Gua Maria Lawangsih.

Dari bukit menoreh kami meluncur ke Gua Maria Jatiningsih 6) Tempat ziarah ini mudah ua.dijangkau karena berada di perkampungan tepatnya di pinggir Kali Progo.Kendaraan bisa parkir di halaman kompleks gua.Di tempat ini kami langsung menuju gua dan berdoa novena ke-6 dan dilanjutkan doa pribadi.



Dari Ambarawa rombongan menuju desa Banyu Urip Jelog Tuntang Salatiga.Tepat pukul 17.00 WIB kami tiba di desa Banyu Urip. Tempat ziarah terakhir ini dikenal dengan nama Gua Maria Rosa Mystica 9).Dari jalan beraspal kami menuruni jalan setapak menjuju Sendang Banyu Urip. Air sendang ini telah banyak menyembuhkan orang sakit . Diyakini Sendang Banyu Urip ini mempunyai cerita legenda pada masa kerajaan Mataram sehingga dipercayai oleh penduduk sebagai sendang penyembuh berbagai penyakit.Dari sendang kami melalui rute Jalan Salib panjang menuju gua. Perjalanan Jalan Salib sebenarnya dekat tetapi medannya sangat menantang apalagi trap yang terbuat dari semen cor menukik tinggi sehingga harus diperlukan stamina yang cukup agar sampai di gua. Di tempat ini harus hati-hati dan selalu berpegangan besi agar tidak terjatuh karena bila hujan amat licin. Sampailah kami di tempat ruang doa yang di dalamnya ada Gua Maria Rosa Mystica. Kami mengakhiri novena ke-9 dengan lega di tempat ini. Ruang doa di tempat ini sangat representatif, sehingga meskipun hujan peziarah tetap dapat melaksanakan doa dan pujian. Tepat pukul 18.00 kami meninggalkan desa Banyu Urip kembali ke Malang. Tiba di kota Malang pukul 02.30 WIB. Bagi pencinta ziarah kami rekomendasikan empat tempat ziarah inspiratif : Gua Maria Giri Wening, Sendang Sriningsih, Gua Maria Lawangsih, dan Gua Maria Rosa Mystica. Selamat berziarah tahun 2013 !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar