Kami bersebelas anggota Pelayanan Tidarvi Lingkungan Santo Thomas Paroki Santo Andreas Kota Malang berziarah ke Sembilan Tempat Ziarah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berangkat hari Senin tanggal 27 Juni 2011, tepatnga pada pukul 20.00 WIB dan tiba di Tuntang Salatiga pukul 06.00.
Pertama : Kunjungan kami pertama ke Gua Maria Rosa Mystica. Lokasi ziarah tersebut di dukuh Banyu Urip desa Delik Kecamatan Tuntang Kota Salatiga. Dari Jembatan Tuntang tempat tersebut bisa ditempuh 30 menit (11km) melalui jalan desa dengan kendaaraan kecil (maksimal jenis L300 atau elf). Ada alternatif lain yaitu ojek yang siap 24 jam, mengantar dengan biaya Rp 15.000-Rp 20.000 lewat jalan terobosan sepanjang 4 km. Rambu-rambu jalan menuju gua mudah dan jelas.
Gua Maria Rosa Mystica mempunyai cerita legenda yang diyakini oleh penduduk setempat bahwa di tempat tersebut terdapat sedang Banyu Urip yang pernah menyelelamatkan seorang pangeran Surakarta bernama Ki Mangun Jurang yang melakukan perjalanan. Menurut keyakinan penduduk setempat orang yang berjasa tersebut seorang Nini yang dikenal oleh penduduk bernama Nini Mangun Jurang. Dalam perjalanan kuda berserta Pangeran jatuh dan Pangeran luka-luka sementara si Kuda mati. Atas nasihat Nini yang menemuinya si kuda dibasuh dengan air sendang oleh hambanya, sementara Nini membasuh luka-luka pangeran. Nah seketika itu Sang Pangeran sembuh dan kuda tunggangannya hidup lagi dan melanjutkan perjalanan ke Semarang. Pada saat mereka tersadar Nini yang menolong mereka lenyap. Demikian legenda singkat terjadinya Sendang Banyu Urip yang terletak di tepi sungai dusun Banyu Urip Desa Delik. Sampai hari ini sendang banyu urip masih dipercaya penduduk sekitarnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit .
Liturgi jalan salib dimulai dari sendang Banyu Urip yang sekarang ini sudah dibangun oleh warga stasi . Kondisi lingkungan Jalan Salib sampai di Gua Maria Rosa Mystica sangat menarik. Meskipun jalannya sempit, terjal , dan menantang dilengkapi dengan pegangan besi yang kokoh, sehingga para peziarah tidak perlu khawatir terpeleset. Sepanjang jalan salib lingkungan masih alami dan udara tidak terlalu panas. Rombongan kami dapat menyelesaikan Jalan salib dan menutupnya dengan doa bersama di depan gua Maria Rosa Mystica. Tempat doa sangat luas dan bila selesai bisa berfoto di halaman gua dan menikmati pemandangan alam yang sangat indah.
Fasilitas Gua: Sendang yang airnya atas berkat Tuhan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Area Jalan Salib. Ruang doa yang beratap dan bersih.Tempat parkir terbatas untuk mobil kecil.Kamar mandi penduduk .Retribusi MCK dan parkir suka rela.
Kelompok kami mengawali kegiatan dengan berdoa bersama di depan Gua Maria. Selesai berdoa kami menuju ruang semedi untuk menghormati Sakramen Mahakudus yang letaknya di sebelah utara gua, kemudian mengunjungi dan berdoa di diorama Taman Getsemani dan Salib Tuhan Yesus Kristus yang besar dan Agung.
Sejarah GMK tidak begitu jelas, sepengetahuan penulis tempat tersebut dulunya sawah yang sangat subur dan di tengah sawah yang sekarang dibangun gua itu hanya terdapat tumpukan batu putih yang sangat sederhana dan sebuah patung Bunda Maria di dalamnya. Tempat ini dikunjungi oleh umat katolik setempat dan dari desa-desa terdekat. Saat ini menjadi tempat ziarah dengan bangunan modern
Fasilitas GMK saat ini lengkap. MCK cukup banyak dan air berlimpah, Tempat Doa yang luas dan permanen, Ruang kontemplasi untuk menghomati Sakramen Mahakudus. Pasar souvenir dan warung makan tradisional, serta dilengkapi hotel bagi yang berkantong tebal untuk menginap dan penginapan murah di rumah penduduk sekitar gua dengan harga terjangkau. Di sekitar area terdapat fasilitas Jalan Salib dan tempat tempat doa untuk Bunda Maria dan ruang khusus untuk Misa Kudus.
Ketiga : Setelah rombongan belanja souvenir kami melanjutkan perjalanan menuju Gua Maria di Sendangsono.
Fasilitas di Sendangsono : MCK, tempat doa terbuka, jalan salib panjang dan pendek, tempat istirahat, tempat Misa Kudus, dan area parkir, tempat belanja souvenir dan warung makan. Penginapan di rumah penduduk dan tempat penginapan khusus.
Keempat : Ganjuran tempat ziarah kami selanjutnya. Kami kagum dengan bangunan gereja Ganjuran yang baru. Terlihat anggun, kokoh, dan suci. Lokasi ganjuran di Kabupaten Bantul DI Yogyakarta. Di tempat tersebut rombongan tiba sudah malam. Suasana gelap menambah keheningan suasana tempat doa terbuka yang terletak di depan candi dengan patung Yesus berwajah Raja Jawa. Lilin-lilin dinyalakan di belakang candi. Gereja lawas yang bertiang bambu masih dipergunakan untuk berdoa bagi peziarah yang tak tahan bersila di depan candi.Acara di Ganjuran berdoa bersama dilanjutkan berbelanja souvenir di luar area doa.
Fasilitas : MCK cukup banyak dan bersih, tempat doa terbuka, dan area parkir dan warung souvenir teratur rapi.
Keenam : Pagi cerah dan tenang kami nikmati di desa Sumber Mulyo. Di tempat keluarga besar Bapak Hadi kami menginap. Suasana desa yang tentram dapat kami rasakan. Setelah sarapan pagi rombongan berangkat ke Gua Maria Lawangsih. Tempat ziarah tersebut berlokasi di Stasi Santa Maria Fatima di dukuh Patihombo Palem Dukuh desa Purwosari Kec.Girimulyo Kab.Kulon Progo wilayah paroki Nanggulan Kulon Progo di lereng Bukit Menoreh. Gua Maria Lawangsih paling tepat dijangkau lewat Perempatan Kenteng ke arah barat. Jalan menuju Jonggrangan hotmix halus lebar dan kondisi bagus serta agak menanjak. Pengalaman kami lewat Nanggulan. Kondisi rute Nanggulan naik dan jalan sudah banyak yang rusak sehingga sebaiknya tidak lewat Nanggulan. Pemandangan dalam perjalanan menuju Gua Maria Lawangsih sangat alami dan indah. Hamparan sawah ladang nan indah dapat dinikmati selama perjalanan kurang lebih 30 menit. Rambu jalan menuju gua jelas dan mudah dipahami. Dari Janggrangan rambu menuju ke gua mudah diikuti. Sepanjang jalan menuju gua rimbun tanaman kopi, kakao, mlinjo dll. menambah kerimbunan perjalanan dan menyejukkan pandangan di kanan kiri jalan.
Fasilitas : Tempat berdoa terbuka dan beratap, Lorong semedi nan tenang, sunyi dan suci, tempat Misa Kudus. MCK cukup memadai bersih. Tempat parkir masih sempit namun cukup untuk beberapa kendaraan bus mini dan motor.
Fasilitas : tempat doa terbuka, kapel , ruang doa Pieta, dan lahan parkir cukup luas di depan kapel.
Fasilitas : Tempat doa secara hening, kawasan penghormatan Patung Yesus, Jalan Salib pendek. MCK sangat memadai dan bersih.Warung kopi bila malam hari melengkapi istirahat peziarah setelah aktivitas berdoa.
Akhir perjalanan ziarah Sembilan Gua para peserta merasa lega karena berhasil menjalani sesuai rencana awal. Dua tempat ziarah Gua Maria Rosa Mystica dan Gua Maria Lawangsih merupakan pengalaman baru dan sangat menakjubkan bagi rombongan kami. Meskipun baru tak kalah menariknya dengan tempat-tempat ziarah yang sudah lawas. Kedua tempat ziarah di atas selain didukung lingkungan yang bagus juga dilengkapi area doa yang beratap sehingga suasana hujan pun peziarah bisa melanjutkan aktivitas rohani tanpa terganggu hujan. Lingkungan hening, sunyi, sepi sangat terasa di kedua tempat ziarah tersebut. Bila pembaca pencinta ziarah, dua tempat tersebut merupakan rekomendasi kami untuk Anda. Selamat mencoba dan berziarah. (dilaporkan oleh pakyo nohp:081555821747)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar